Senin, 21 April 2014
Caleg dan berita pengambil alihan BTN oleh Bank Mandiri,
Satu lagi keganjilan muncul di republik ini, yaitu tentang pengambil alihan Bank BTN oleh Bank Mandiri. Hal ini dipandang aneh karena sebenarnya beberapa pengamat perbankan menyatakn Indonesai perlu bank yang fokus ke sektor sektor tertentu dalam upaya untuk memajukan kesejahteraan umum atau kesejahteraan rakyat. Bank BTN adalah masuk 10 bank terbesar di Indonesai dan bank yang dikenal fokus ke sektor perumahan dimana rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia termasuk manusia Indonesia selain pangan dan sandang.
Perlunya bank fokus juga sempat diutarakan oleh Perbanas, dimana bank umum cenderung akan melayani segmen kredit yang paling menguntungkan, dan ini tentu tidak di KPR untuk ekonomi lemah. Kredit konsumsi seperti kartu kredit dengan bunga tinggi tentu paling menguntungkan misalnya. Jika akan menyasar perusahaan besar raksasa , biasanya perusahan besar juga tidak bergantung ke satu bank mereka bisa sindikasi, justru yang diperlukan adalah regulasi dari BI dan kementrian bidang ekonomi agar perusahaan besar di Indonesai mau ke bank nasional dan tidak ke bank asing, mengingat bank asing memang tingkat bunganya lebih rendah. , maka alasan untuk menyaingi Bank negara lain dengan berdasar ukuran seperti kamuflase. Dan untuk memperbesar ukuran bank bisa juga dilakukan dengan membeli bank swasta bukan BTN bank pemerintah yang fokus ke penyediaan rumah dengan kinerja baik. Bial alasan ketidak berhasilan pencapaian target pemenuhan 15 juta rumah seabgai alasan, ini perlu juga ditinjau dari pengaruh adanya mafia developer perumahan yang cederung tidak mau membangun rumah murah bagi rakyat bukan BTN yang justru fokus sebagai penyalur kredit rumah.
Indonesia untuk pemerataan ekonomi justru perlu banyak bank-bank fokus ke sektor tertentu seperti pertanian, dimana dulu pernah ada Bank Bumi Daya yang fokus ke pertanian.Pak Dahlan perlu berpikir ulang.
mengenai BTN klik dibawah ini
public expose BTN .